-Tapi . . bukan aku yang . . .
-Sudah . . . ! Sudah terang lagi bersinar kau yang lakukan semua ni . Kaulah dalang disebalik segala yang terjadi .
-Tapi [OrangMarah] , bukan aku yang buat . Aku baru je sampai . Betul . Aku tak tipu .
-Hey [OrangDimarah] , aku bukan sehari dua tau hidup kat Tempat ni . Kat sini , kat Tempat nilah aku membesar . Dan memang mustahil untuk orang lain nak buat macam ni . Kau lah satu-satunya manushia yang ada kat Tempat tu masa kejadian . Sudah , buang masa saja berbicara dengan Tuan Hamba , (Eh ?) Dengan kau . Baik kau pergi dari sini . Pergi . . !
![]() |
Pergi kau . . .Pergi . .. ! |
*Dengan berat hati , [OrangDimarah] pun mengemas barang-barang kepunyaannya . Hatinya begitu sebak sekali diperlakukan sebegitu rupa . Sudahlah difitnah tanpa usul periksa . Malah dihina pula dari Hotel Lima Bintang(rumah[OrangMarah])nya . Tempat dia berlindung . Disinilah dia dibesarkan bagai orang suruhan . Disinilah tempat dia merasai kepahitan menelan tulang ikan buat kali yang pertama . Disinilah juga tempat dia mengenali apa itu yang dikatakan tong sampah elektrik . Tempat menimba pengalaman berharga seperti cara-cara menjadi pembantu rumah tanpa gaji yang begitu osem lagi cekap . Dan disinilah juga tempat dia mengenali Mimi .
Mimi , pandangan matanya bersinar di malam hari . Geraknya lembut . Tarinya gemalai. Santunnya longlai . Apabila berjalan tidak pernah miss untuk bercatwalk . Sungguh ayu lagi lembut serta mulus . Namun kerana Mimilah dia dihalau . Kerana Mimilah semua ini terjadi . Ah . Serabut sekali fikirannya pada ketika ini . Tapi , apakan daya . Memang naluri Mimi sudah berkehendak begitu . Apa lagi yang mampu dilakukannya . . ? Hanya pasrah sahajalah . Menunggu ajal ditarik di perkampungan perjalanan . Membiarkan dirinya tanpa arah . Membiarkan kenangan yang terus menjadi peneman . Biarpun kenangan pahit yang kerap kali mendominasi . Biarlah . .
..........................................................................................................................
Dirumah
Mimi berjalan-jalan riang . Hatinya puas . Jiwanya tenang . Ah . . Tiba-tiba teringat kembali akan durian runtuhnya pada pagi tadi . Memang sudah lama dia mengidamkannya . Dan akhirnya impiannya tercapai . Mimi tersenyum lagi . Sambil mengusap-usap perutnya yang berbulu setelah kenyang menikmati McO'Fillet milik [OrangMarah] yang diletakkan di meja tulis milik [OrangDimarah] . Dan selepas itu , tiba-tiba kelihatan mereka bertengkar sambil
[OrangMarah] mengangkat-angkat bekas McO'Filletnya buatan MekDonald yang sepatutnya diboikot . Akhir sekali , kelihatan [OrangMarah] melemparkan bekas kosong tersebut ke muka -Eh Mimi , kat sini rupanya kau duduk ? Dah lama [OrangMarah] cari .
Mimi diangkat selayaknya seekor kucing yang berharga 2 Juta Rupiah .Dicium-cium pipinya yang putih dek bulu-bulu halus yang melitupi mukanya . Tiba-tiba . . .
-Eh ? Kenapa bau Mimi macam . . .macam . . .
McO'Fillet . . . !
-BukanNakFemes-
0 Bisik-Bisik Jerit-Pekik:
Post a Comment